APA ITU (GT) GROSS TONAGE KAPAL DAN JENIS-JENIS TONASE?
December 25, 2020
2 Comments
A. Pengertian Tonase
Kapal ialah sebuah benda terapung yang digunakan untuk sarana transportasi dan pengangkutan di atas air, baik berupa barang, penumpang, hewan dan lain-lain. Karena fungsinya inilah maka besar kecilnya sebuah kapal tidak saja dinyatakan dalam ukuran-ukuran memanjang atau membujur, melebar atau melintang dan tegak saja, tetapi juga dinyatakan dan dilengkapi pula dengan ukuran-ukuran isi maupun berat. Dengan kata lain, besarnya sebuah kapal tidak saja dinyatakan seperti apa yang kita lihat dalam ukuran fisiknya, tetapi juga dari kemampuan kapal tersebut mengangkut muatan. Sebagai contoh dapat dikemukakan bahwa kapaln tanker dan kapal barang umum dengan daya angkut yang sama akan kelihatan berbeda baik dalam ukuran panjang, lebar maupun dalamnya.
Guna dari pada ukuran-ukuran ini ialah untuk mengetahui beasr kecilnya sebuah kapal, besar kecilnya daya angkut kapal tersebut dan sekaligus mengetahui besarnya bea-bea yang harus dikeluarkan, seperti bea pelabuhan, bea sandar, bea terusan dan lain sebagainya.
B. Jenis Tonase
Tonase sebuah kapal dapat diperinci sebagai berikut :
1. Isi kotor (Gross Tonnage = Bruto Register Ton = BRT)
Isi kotor besarnya tertera di dalam sertifikat kapal itu, isi kotor merupakan jumlah dari,
Isi kotor (GRT atau BRT)merupakan isi dari sebuah kapal dikurangi dengan isi sejumlah ruangan tertentu yang berfungsi sebagai ruangan untuk keamana kapal. Ruangan- ruangan itu disebut sebagai ruangan yang dikecualikan (exempted spaces) atau ruangan-ruangan yang dikurangi (deducted spaces) Dengan kata lain isi kotor sebuah kapal dapat diartikan sebagai isi sebuah kapal dikurangi dengan ruangan-ruangan yang dikecualikan ,seperti:
Isi kotor besarnya tertera di dalam sertifikat kapal itu, isi kotor merupakan jumlah dari,
- Isi ruangan dibawah geladak ukur dan geladak tonnase atau yang sering kita dengan sebagai geladak jalan terus yang paling atas( upper most continuously deck)
- Isi ruangan/tempat-tempat antara geladak kedua dan geladak atas
- Isi ruangan-ruangan yang tertutup secara permanent pada geladak atas atau geladak diatasnya.
- Isi dari ambang palka ( ½ % dari BRT kapal)
- Di sebelah atas oleh geladak jalan terus paling atas.
- Di sebelah bawah oleh bagian atas dari lajur dasar dalam.
- Di sebelah samping oleh bagian sebelah dalam gading-gading.( Lihat lebar tonnase)
Isi kotor (GRT atau BRT)merupakan isi dari sebuah kapal dikurangi dengan isi sejumlah ruangan tertentu yang berfungsi sebagai ruangan untuk keamana kapal. Ruangan- ruangan itu disebut sebagai ruangan yang dikecualikan (exempted spaces) atau ruangan-ruangan yang dikurangi (deducted spaces) Dengan kata lain isi kotor sebuah kapal dapat diartikan sebagai isi sebuah kapal dikurangi dengan ruangan-ruangan yang dikecualikan ,seperti:
- Dasar berganda (double bottom)
- Tangki ceruk depan (fore peak tank)
- Tangki ceruk belakang (after peak tank)
- Deak sheller ( sehller deck)
- Dapur (galley)
- Anjungan (kamar kemudi)= bridge
- Kantor nachcoda (master’s office)
- Ruang kosong diatas kamar mesin, dll.
2. Isi bersih (Net tonnage= Netto Register Ton=NRT)
Isi bersih sebuah kapal diperoleh dari isi kotor(BRT) dikurangi dengan isi sejumlah ruangan yang berfungsii tidak dapat dipakai untuk mengangkut barang dagangan seperti:
- Wc-wc
- Ruangan jangkar (chain locker)
- Kamar radio ( radio station)
- Gudang serang (bos’n store)
- Kamar mesin(propelling machinery spaces) yang meliputi kamar mesinnya sendiri (engine room),terowongan poros baling-baling (shaf tunnel atau shaft alley), ruang keluar darurat (espact trunk),ruang untuk tangki harian (daily consumption tank), ruang untuk menyimpan alat-alat mesin atau suku cadang mesin (engine store), ruang mesin kemudi (steering engine room) dan ruang untuk bengkel mesin (engine workshop).
Cara pengurangan volume ruang amar mesin dari gs ton untuk mendapatkan net ton disesuaikan dengan besarnya ruangan kamar mesin tersebut. Perhitungan-perhitungan mengenai ini diatur di dalam DANUBE RULE.
3. Isi Tolak (Displaement = berat benaman)
Isi tolak sebuah kapal yang terapung di air ialah berat air yang dipindahkan oleh kapal itu. Dengan demikian isi tolak sebuah kapal sama dengan jumlah ton air yang dipindahkan atau sama dengan berat seluruh kapal beserta isinya. Isi tolak merupakan jumlah dari:
- Berat kapal kosong hanya dengan inventaris tatap saja
- Berat muatan
- Berat bahan bakar, air tawar, ballas dan gudang
- Berat perlengkapan dan inventaris tak tetap.
Untuk menghitung volume kapal yang terapung di air laut: kita dapat memakai rumus
- Berat kapal kosong hanya dengan inventaris tatap saja
- Berat muatan
- Berat bahan bakar, air tawar, ballas dan gudang
- Berat perlengkapan dan inventaris tak tetap.
Untuk menghitung volume kapal yang terapung di air laut: kita dapat memakai rumus
L x B x D x Cb dimana
L = panjang kapal
B = lebar kapal
D = dalam/sarat kapal
1 long ton = 1016 kg = 2240 lbs
Bj air laut diambil rata-rata 1,025 dan untuk air tawar = 1,000.
Cb atau block coefficient berkisar antara 0.65 – 0.68.
L = panjang kapal
B = lebar kapal
D = dalam/sarat kapal
1 long ton = 1016 kg = 2240 lbs
Bj air laut diambil rata-rata 1,025 dan untuk air tawar = 1,000.
Cb atau block coefficient berkisar antara 0.65 – 0.68.
Contoh :
Kapal yang panjangnya 64 m, maximum lebarnya 10 m, mempunyai sarat kapal kosong (light draft) 0.5 m dan sarat muatan penuh (load draft) 4 m. Block coefficient of fitness 0.6 pada light draft dan 0.75m pada load draft.
Kapal yang panjangnya 64 m, maximum lebarnya 10 m, mempunyai sarat kapal kosong (light draft) 0.5 m dan sarat muatan penuh (load draft) 4 m. Block coefficient of fitness 0.6 pada light draft dan 0.75m pada load draft.
Hitunglah : DWT (Dead Weight Ton) kapal tersebut ?
Light Displacement = L x B x draft x Cb
= 64 x 10 x 0.5 x 0.6= 192 m³
Load Displacement = L x B x draft x Cb
= 64 x 10 x 4 x 0.75= 1920 m³
DWT = ( Load Displacement – Light Displacement) x 1.025
= ( 1920 – 192 ) x 1.025= 1771.2 ton.
4. Bobot mati (DWT = Dead Weight Ton)
Bobot mati atau yang sering disebut sebagai DWT ialah isi Tolok dikurangi dengan berat kapal kosong dan inventaris tetap saja. Dengan demikian bobot mati dapat diartikan dengan jumlah jumlah berat muatan, bahan bakar, air tawar, ballast, gudang dan inventaris tidak tetap, sehingga kapal tenggelam sampai sarat maksimumnya.
Cargo DWT ialah berat muatan yang dapat dimuat/diangkut oleh kapal tersebut. Dengan kata lain, cargo DWT itu merupakan bobot mati dikurangi dengan bahan bakar, air tawar, ballast, gudang dan inventaris tak tetap.
- Berat kapal kosong + inventaris tetap- Berat muatan Cargo DWT- Berat bahan bakar- Berat air tawar Bobot mati DWT- Berat ballast- Berat gudang
Stowage factor atau faktor pemuatan ialah jumlah meter kubik ruangan yang dipakai untuk memadatkan 1 ton muatan.
Semoga Bermanfaat.
Semoga Bermanfaat.
Sumber Pribadi
Ada yang kurang bro
ReplyDeleteoke gan.
Delete