MENGAPA KAPAL LAUT BISA TERAPUNG DI LAUT
Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Baca selengkapnya.
Setiap benda memiliki massa jenis (kadang disebut juga Berat Jenis), yaitu perbandingan antara massa dengan volume benda tersebut. Sebagai contoh Massa Jenis Air adalah 1 gr/cm3 (= 1000 kg/m3), artinya air yang memiliki ukuran kubus dengan sisi masing-masing 1 cm, akan memiliki berat 1 gram.
Kamu sudah tahu bahwa sebuah benda akan terapung, melayang, tenggelam di dalam sebuah cairan, adalah karena massa jenis benda itu dibandingkan dengan massa jenis cairan tempat benda itu dicelupkan. Jadi benda akan terapung jika massa jenis benda itu lebih kecil dari massa jenis cairan. Benda akan melayang jika massa jenis benda dan cairannya sama. Benda akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis cairan.
Lantas apa yang mempengaruhi massa jenis? Seperti yang sudah di jelaskan di atas, massa jenis adalah perbandingan antara massa benda dengan volumenya. Artinya semakin kecil massa benda (semakin ringan), dan semakin besar volume benda tersebut, maka semakin kecil-lah massa jenisnya.
Kita tentunya sering melihat kapal yang berlayar di laut,
benda-benda yang terapung di permukaan air, atau batu yang tenggelam di dasar
sungai. Konsep terapung, melayang, atau tenggelamnya suatu benda di dalam
fluida, kali pertama diteliti oleh Archimedes.
Hubungan mengapung, melayang, tenggelam:
1. Massa jenis benda < Massa jenis air
=> MENGAPUNG
2. Massa jenis benda > Massa jenis air
=> TENGGELAM
3. Massa jenis benda = Massa jenis air =>
MELAYANG
Kapal laut dapat terapung karena kansep :
1. Konsep Gaya Apung
2. Konsep Terapung
Gaya Apung
Menurut Archimedes, benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan mengalami gaya ke atas (gaya apung). Besar gaya ke atas tersebut besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda. Secara matematis, Hukum Archimedes dituliskan sebagai berikut.
Dimana :
FA = gaya ke atas / gaya
apung (N),
ρf = massa jenis fluida (kg/m3),
Vf = volume fluida yang
dipindahkan / volume benda tercelup (m3),
G = percepatan gravitasi
(m/s2).
“Gaya apung yang bekerja pada benda yang
dimasukkan dalam fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkannya”
Badan kapal yang terbuat dari baja berongga, ini menyebabkan
volume air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya
apung sebanding dengan volume air yang dipindahkan, sehingga gaya apung menjadi
sangat besar . Gaya apung ini mampu mengatasi berat total sehingga kapal laut
mengapung di permukaan laut.
Terapung
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan terapung jika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis fluida (ρb < ρf). Massa jenis benda yang terapung dalam fluida memenuhi persamaan berikut.
Dalam benak kita tentu masih ada pertanyaan yaitu kapal laut yang terbuat dari baja (massa jenis baja = 7800 kg/m3) tentu memiliki massa jenis lebih besar dari massa jenis air laut (massa jenis air laut = 1025 kg/m3) tetapi masih dapat mengapung.
Hal ini karena dalam pembuatan kapal laut mempunyai rongga udara
(hollow) yang hanya berisi udara (massa jenis udara = 1,2 kg/m3).
Karena mempunyai rongga besar di lambung kapal, maka volume (ukuran) kapal
menjadi besar sedangkan massa kapal tidak banyak bertambah. Maka massa jenis
rata-rata kapal laut merupakan total massa dibagi dengan total volumenya,
sehingga massa jenis rata-rata kapal lebih kecil jika dibandingkan massa jenis
air laut (ρb < ρf).
Terima kasih sangat membantu tugasku disekolah
ReplyDeleteSama Sama semoga bermanfaat
DeleteSemoga lebih banyak lagi materinya biar bisa membantu sy mengerjakan tugas2 ku
ReplyDeleteSiap ditingkatkan lagi
DeleteIni filenya ada ga gan?
ReplyDeleteMasih kurang bro bsk upload lagi🙂
ReplyDeleteOk terima kasih sudah berkunjung gan
Delete